Skip to main content

Syahid

rohku adalah burung
memakan buah-buahan
dan menggantung di sebuah pohon surga

rohnya terbang berlalu lalang
membaca semerdu entah siapa di hari malam
pulang kepada rumahnya pelita-pelita
dari batu permata dan yaqut
dan menggantung di sebuah pohon surga

rohku naik ke langit
namun langit benderang karena rohnya
rohku menanti
namun pintu langit terbuka menantikan rohnya
selamat datang, berkata para malaikat,
“keluarlah wahai jiwa yang baik
yang sebelumnya berada di jasad yang baik
keluarlah dalam keadaan terpuji
dan terimalah kabar gembira
ketenangan dan kenikmatan
serta Rabb yang tidak murka”

rohku mengenal rohnya
rohku mendengar rohnya
lembut awan kapas meminta,
“kami ingin kembali
kepada badan-badan kami
agar kami dapat berperang karena Engkau
sekali lagi”

lalu terdengar suara
“dari tanah, kembalilah kepada tanah.
Aku akan mengeluarkanmu pada hari berbeda”

di antara badan kasar dan mori
wangi.
sangat wangi.

Comments

Popular posts from this blog

sedalam itu

kukagumi lelaki, seperti lelaki mengagumiku kupahat raga lelaki pada batu-batu, kujadikan berhalaku rajam ‘ku dibuai, senikmat perih yang kutuai lelaki dalam gelas kupecahkan mengalir di beling bening darahnya kugarami lukanya kuteriakkan kembali lolongannya lelaki menjelangku di bawah cahaya matahari kuku jarinya memercikkan api kubelah dadanya dengan kapak bermata satu kulahap jantungnya yang memangsa jiwaku lelaki menari kegirangan dalam iringan tabuhanku seluruh barisan giginya terlihat korneanya mencuat, memutih lalu memucat kulitnya mengeriput kekar badannya menyusut gendang tak berhenti lelaki terus menari melompat-lompat seperti mumi tak beranjak jatuh cuma patuh aku elang berparuh tajam setipis pun sunsum tak kusisakan kepeluk lelaki, seerat lelaki memelukku kurebahkan lelaki pada permadani mawar yang telah habis durinya kukunyah air laut menjadi tawar langit menumbuhkan belukar lelaki memintaku satu ciuman aku mencintai lelaki...

Goal, Objective, Target & David Cook

‘Gila’ itu adalah dua hari berturut-turut tidak tidur tanpa melakukan apapun selain men-download video-video lama dan baru David Cook dari Youtube, searching apapun tentangnya dengan berbagai macam kata kunci di Google, mengunggah MP3 lagu-lagunya mulai dari yang gratis maupun yang berbayar, dari ringtone sampai versi utuh, dari versi studio sampai live record. Ditambah menyimpan sejumlah interview TV-nya dengan terlebih dulu menginstall software downloader dan memeriksa timeline twitternya. Masih kurang? Gila itu adalah mengisi kolom-kolom subscribe for DC e-Newsletter di situs resminya dan termellow-mellow sendirian mendengarkan Permanent dari winamp dengan ‘repeating song mode’: ON. Baik. Saya mengakui dengan lapang dada, saya penggemar berat David Cook yang pemenang American Idol Season 7 itu –jika kriteria ‘huge fan’ adalah menghafal sebagian besar lagunya dan ‘every single costume’ yang dikenakannya, mengingat komentar-komentar para juri saat dia melakukan audisi sampai jadi fi...

Pada Mulanya adalah Kata*

Minggu, 11 Desember 2005, 09.11, Aska, anak laki-lakiku ke-dua mengeluarkan kata pertamanya! Ibruuwwww! Whattt?!! Ibu? Coba ulangi, pintaku. Dia memandangku sekilas, lalu membenamkan kepalanya ke pelukanku, lamaaa sekali, seperti ingin bilang: aku malu, ibu. Aska, my sunshine, it's okay dear... Ibu tidak memaksamu. Ibu cuma takjub mendengar kata itu terlompat dari mulut mungilmu. Thank you for making my day full coloured with rainbow of hopes. Karena sehari sebelumnya, aku sempat kecil hati karena ibu mertuaku menatap Aska dengan pandangan kasihan, as if my little cute offspring completely abnormal. Sampai hari ini kata-kata yang dikuasainya memang nyaris belum ada yang konsisten. Setidaknya Aska bisa melafalkan beberapa konsonan dan vokal. a,i,u,e,o,p,b,m,r,s,g,t,l,n,z,c,d,q, walaupun masih meracau. Aska sayang, tahukah kau, alam raya ini terjadi ketika Dia berkata. Manusia ada ketika Dia berkata. Maka ibu percaya, jika ibu banyak-banyak berkata-kata kepadamu, kepada mereka dan te...