Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2004

22 desember

menjelang kematianku seseorang menangis kayu pasunganku basah melapuk dia kira aku terluka padahal aku sudah lupa cara merasa aku disentuhnya tidak mungkin aku moksa tapi jemarinya seperti angin pun tidak tubuhku melepuh dia inginkan dosaku terhapus seperti jejak terhanyut hujan aku bilang percuma dia merintihkan namaku nama kecilku sudahlah, ampuni aku saja lihat siapa yang menungguku di pintu jangan menangis lagi, Ibu

kemarin

aku mayat di antara mayat bermimpi tentang hayat simpankan untukku satu dari ribuan de javu akankah kita berhinggapan pada satu ranting waktu? aku dicekam rindu